Tuesday, October 14, 2008

Dikala padam

Dalam diam lidah tanpa kata untuk mengucap sebuah harap
Terus terdiam tanpa akal semua hilang bagai diterpa angin
Sudah tidak ada lagi rasa semua hitam membutakan aku
Tak ada lagi satupun yang ku ingin dalam raga penuh derita

Selalu kucoba 'tuk buka mata namun semua hanyalah kosong
Tak ingin lagi seperti sampah terdiam tanpa arah tanpa jiwa
Semua datang bagai hujan seketika hilang bagai debu
Terhambat arah dan laju tak bisa tempuh dan raih mimpiku

Akankah hati selalu mengeluh tanpa tahu ingin jiwaku
Akankah semuanya mati tanpa sedikit harap untuk hidup kembali
Jika semua akan terjadi mengapa kini ku seperti batu
Jika semua telah terjadi mengapa aku merasakan pilu selalu

Terus merasa ragu ntuk melangkah dan maju
Merasa semuanya begitu berat menimpa semua anganku
Entah hari ini atau sampai nanti ku akan tetap begini
Namu hati selalu ada harap untuk menatap hari esok

Walau tak seindah hari ini ku ingin esok tetap terjadi
Senyumku tak sekeras batu melunakkan jiwaku
Terlihat ketidakberdayaan akan diriku yang kaku
Sirnakanlah aku hari ini biarkanlah esok kan terkenang aku...

No comments: