Sebelumnya aku mungkin pernah memposting di kutipan yang judulnya tak seperti kelihatanya. Rasanya itu emang benar... masalah yang dialami saat ini adalah seorang sahabatku menilai seorang temanku yang sedang dekat denganku. Saat itu sahabat ku bilang kalau dia itu nggak baik, bahkan kalau aku dekat dengan dia maka aku akan menyesal, dan mungkin akan dipermainkan. Tapi apa yang sahabatku katakan itu benar?
Sahabatku hanya melihat sosok temanku saja, dan dia tidak pernah tau bagaimana sebenarnya temanku itu. Selama ini aku dan temanku sudah begitu dekat, bahkan aku sudah kenal dengan keluarganya dan dia juga sering cerita soal kehidupannya. Memang, tak seperita apa yang dikatakan sahabat saya.
Semua yang saya dengar dari sahabat saya adalah keburukan? Tapi apa itu benar? Saat itu akupun mempertanyakan hal tersebut sama sahabatku, tapi jawabannya selalu saja buruk, bahkan buruk sekali seakan-akan apa bila aku berteman itu akan sangat berbahaya sekali. Tapi disisi lain dimana aku dan temanku sudah saling mengenal kehidupan kami satu sama lain rasanya itu bertolak belakang.
Sahabatku berkata, dulu dia adalah orang yang gimana gitu, terus dia suka dijemput oleh cowok-cowok yang berbeda-beda. OH tentu saja siapapun yang melihat hal tersebut akan langsung perpikiran negatif, bahkan aku juga pernah melihat temanku tersebut dijemput oleh cowok. Sempat curiga sih, tapi jawabanya telah aku temukan secepatnya dari temaku tersebut saat kami tak sengaja berbincang-bincang. Temanku bilang dia sulit sekali untuk pulang kalau malam hari, karena sering kali Abangnya jemput dia terlambat. Kadang dia jemput sepupunya, itulah sebab dia terlihat seperti dijemput oleh cowok-cowok yang beda. Aku pernah kerumahnya sih, dia termasuk keluarga besar gitu, banyak sanak saudaranya yang sering kerumahnya, kadang aku sampai tidak mengenalinya satu persatu.
Dari perkataan sahabatku, aku hanya diam dan mendengarkan saja... Dan dari situ muncul pertanyaan, siapakah yang harus aku percaya? Sahabatku? atau Temanku? Percaya pada hal yang dilihat oleh sahabatku? atau Percaya pada hal yang aku alami dan fakta yang aku dapatkan dari temanku? Kalaupun temanku punya masa lalu yang kurang baik? Mungkin itu hanya masalalunya? Dan aku tak ingin melihatnya karena, aku akan buta dengan masa sekarang yang baik yang sedang dijalaninya.
Untuk itu mungkin aku dapat menarik kesimpulan. Sahabatku hanya bisa melihat keburukan yang belum tentu itu keburukan dan sahabatku tak mampu mencari fakta untuk membuktikan keburukan tersebut. Untuk itu mungkin posting ini sangat tepat apabila di beri judul "Hanya Melihat"^^